Ketika membeli bensin atau solar di SPBU, biasanya kamu akan menerima struk.

Di struk tersebut tentu terdapat tulisan atau informasi tentang bahan bakar yang sudah kamu beli. Nah, tahukah kamu apa jenis font struk SPBU yang paling sering dipakai?

Untuk menjawab rasa penasaran kamu, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Font Untuk Struk SPBU yang Umum Dipakai

Font yang dipakai untuk struk di pom bensin atau pom bensin terdiri dari banyak jenis, tergantung mesin yang dipakai.

Namun biasanya ada kemiripan di antara font-font tersebut. Berikut 10 jenis font yang sering dipakai untuk mencetak bukti pembelian atau struk di pom bensin atau stasiun pengisian bahan bakar.

1. Font 8-Pin Matrix

Font 8-Pin Matrix

Jenis font pertama yang biasa dipakai untuk mencetak bukti pembelian di pom bensin Pertamina adalah Font 8-Pin Matrix. Sesuai dengan namanya, font ini memiliki 8 buah pin atau titik. Jadi, font ini bukan terbentuk dari garis, melainkan titik-titik yang membentuk karakter.

Font 8-Pin Matrix ini mirip dengan hasil pencetakan menggunakan printer dot matrix zaman dahulu. Meskipun font ini terkesan jadul atau ketinggalan zaman, namun 8-Pin Matrix ini cenderung mudah dibaca.

Kamu bisa mendapatkan font 8-Pin Matrix dengan cara klik link berikut ini.

2. Font Receiptional

Font Receiptional

Font Receiptional juga termasuk jenis tulisan yang jadul atau sudah lama ada sejak dahulu. Ketika pertama kali muncul, font ini adalah hasil pencetakan menggunakan printer manual pada masanya.

Tak hanya di SPBU, font ini juga kerap digunakan di apotek serta toko swalayan.

Dibandingkan dengan font 8-Pin Matrix, Font Receiptional jauh lebih tebal dan titik-titik yang menyusunnya juga lebih rapat.

Oleh karena itu, Font Receiptional menjadi lebih mudah dibaca oleh para pelanggan.

3. Fake Receipt Font

Fake Receipt Font

Sebelum ada komputer serta program kasir digital seperti saat ini, toko-toko termasuk stasiun pengisian bahan bakar menggunakan mesin kasir manual.

Mesin ini juga bisa mencetak bukti transaksi atau struk. Struk tersebut menggunakan font bernama Fake Receipt.

Seperti teknologi pencetakan zaman dahulu pada umumnya, font ini juga terdiri atas gabungan titik-titik yang membentuk karakter. Font yang satu ini juga telah mendukung karakter selain huruf dan angka, misalnya tanda %, &, dan lain sebagainya.

Font yang satu ini memiliki lisensi gratis sehingga bisa didownload dan digunakan oleh siapa pun. Kalau kamu ingin menggunakan font tersebut, klik link di bawah ini.

4. Merchant Copy Font

Merchant Copy Font

Jika dilihat dengan seksama dan diperhatikan, Merchant Copy Font sudah jauh lebih modern dibandingkan dengan 3 font yang sudah dibahas sebelumnya. Bentuk huruf pada font ini sudah tidak menggunakan titik untuk membentuk karakter.

Meskipun begitu, garis yang membentuk huruf ini masih cukup kasar karena tampak kotak-kotak pixel yang patah, terutama di bagian yang miring serta melengkung. Font ini jauh lebih mudah dibaca oleh siapa pun karena karakter dan hurufnya lebih jelas.

Oleh sebab itu, font yang satu ini menjadi salah satu yang paling sering digunakan untuk struk di SPBU. Berikut ini link download untuk font Merchant Copy Font.

5. BM Receipt Font

BM Receipt Font

Kalau kamu perhatikan, BM Receipt ini sangat mirip seperti font pertama yang dibahas tadi. Ya, 8-Pin Matrix karena sama-sama terbentuk dari kumpulan titik.

Jika kamu ingin menggunakan font BM Receipt untuk kebutuhan tertentu, usahakan untuk memakai ukuran di atas 12 pt.

Jika ukuran huruf atau font-nya lebih kecil dari itu, tulisan akan sangat sulit dibaca. Kamu juga harus memperhatikan ukuran serta keterbacaan karakter.

6. Font Dot Matrix

Font Dot Matrix

Font Dot Matrix ini pertama kali dikenal karena penggunaan printer dot matrix di masa lalu. Font jenis ini juga terdiri dari titik-titik yang membentuk karakter tertentu.

Biasanya, font ini dipakai untuk mencetak struk di SPBU Pertamina, ATM, serta supermarket.

7. Font Telidon HV Regular

Font Telidon HV Regular

Font struk SPBU memang memiliki karakter atau bentuk yang mirip. Contohnya antara Receiptional dengan Telidon HV Regular. Perbedaannya sangat tipis. Receiptional memiliki kemiringan sementara Telidon HV Reguler lurus.

Unsur pembentuk font ini juga masih sama seperti banyak font sebelumnya yaitu titik. Namun titik-titik atau dots pada font ini jauh lebih rapat sehingga huruf dan karakter juga tampak lebih jelas.

Kalau kamu ingin menggunakan Telidon HV Regular, klik link berikut.

8. LCD Solid

LCD Solid

Di antara semua font yang sudah dijelaskan, bentuk dari font LCD Solid ini terlihat paling modern dan solid. Font ini sudah tidak lagi menggunakan titik, melainkan garis-garis untuk membentuk karakter atau huruf.

Namun font LCD Solid juga masih belum terlalu modern seperti font yang biasa kamu jumpai di komputer. Di bagian-bagian lengkungan, huruf LCD Solid tampak patah atau terdapat potongan pixel.

Font seperti ini bisa dijadikan kreasi menarik ketika sedang mendesain apa pun. Kamu bisa mendownload file LCD Solid melalui link di bawah.

9. Hearth Matrixed

Hearth Matrixed

Jika dilihat sekilas, font Hearth Matrixed memang sama seperti font titik-titik lainnya. Tapi ketika diperhatikan dengan lebih teliti, kamu akan menemukan bentuk heart pada setiap titik penyusun huruf atau karakter.

Karena keunikan ini, kamu bisa menggunakan font Hearth Matrixed untuk membuat desain yang menarik. Usahakan untuk memakai font berukuran besar supaya titik-titiknya tampak lebih jelas.

10. Merchant Copy

Merchant Copy

Font terakhir yang sering dipakai SPBU untuk mencetak struk adalah Merchant Copy. Bisa dikatakan bahwa font ini merupakan yang paling modern dan saat ini sudah banyak dipakai.

Tak cuma di SPBU, bahkan font ini juga dipakai untuk mesin ATM dan kasir di swalayan.

Berikut link download untuk Merchant Copy.

Penutup

Font struk SPBU punya ciri khas tersendiri. 10 font di atas bisa kamu gunakan jika sedang mencari referensi font yang ada di struk SPBU.